Batik Mira

     "Aduh, Mah! Mira lupa membawa baju untuk besok! Bagaimana ini?" Kataku kaget ketika baru saja menyadari sesuatu yang sangat fatal.
     Masalahnya, kini aku dan keluargaku telah berada di bandara Soekarno-Hatta untuk melakukan penerbangan ke London. Dan parahnya, aku lupa memasukkan salah satu baju yang telah aku persiapkan ke dalam koperku!
    "Baju untuk besok? Maksud kamu kemeja putih-biru yang sudah kamu persiapkan sejak tadi malam itu, Mir? Kenapa, kok bisa, Nak?" Tanya mama sembari menoleh ke arah ku.
     "Iya benar, kemeja itu, Ma! I-itu semalam aku ketiduran, Ma, dan aku lupa kalau aku belum memasukkan kemeja tersebut ke dalam koper ini," jawabku pelan karena takut mama marah besar.
     "Waduh, ada-ada aja kamu, Mir, ya sudah ayo kita beli baju dulu disana!" Ucap mama terkekeh sembari mengandeng tangan kananku ke salah satu toko batik yang berada di samping sebuah restoran siap saji.
     "Batik, Ma? Kita 'kan mau liburan bukan ke acara resmi," tanyaku heran.
     "Siapa bilang batik hanya bisa dipakai untuk ke acara resmi, Mir? Batik itu fleksibel, Nak, ayo coba pilih salah satu, keren-keren lho!" Ucap mama bersemangat.
     "Wah, benar juga ya, Ma! Motif dan modelnya keren-keren banget, Mira pilih yang ini ya, Ma!" Kataku bersemangat sembari mengambil sebuah kemeja batik berwarna biru-putih.
     "Tuh 'kan, sama-sama kemeja, warnanya juga putih-biru, dan pasti lebih mantap! Yuk, kita bayar," ajak mama.
     Setelah melakukan pembayaran, kami segera duduk kembali bersama papa dan kakakku. Jam tangan ditanganku telah menujukkan pukul 7 pagi, dan aku masih menunggu pesawat disini, namun 14 jam lagi, inshallah, aku telah berada di London, dengan mengenakan kemeja batikku tadi! Wah, aku sudah tidak sabar!
      Keesokan harinya, kami sekeluarga telah sampai di London. Dan, Ya! Aku telah mengenakan kemeja batik biru-putih yang mama belikan kemarin! Lihat! Banyak orang yang menatapku! Oh, sebentar-sebentar, sepertinya bukan aku, tapi pakaian yang tengah kukenakan saat ini, hehehe.
     "Batik, kebanggaanku,  bangsa Indonesia!"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mendengar Nasihat Biru

Gairah Fizha Seorang Tulang Punggung

SINOPSIS CERPEN FIRA "Biarkan Hati Kecil Mu Yang Bergerak"